Di balik deretan pompa di SPBU, ada truk tangki yang mengantar bahan bakar. Tapi kalau SPBU itu tipe 54 / DODO (dimiliki dan dikelola swasta), apakah tangki-truknya juga milik swasta? Apakah perawatan dilakukan sendiri? Dalam artikel ini kita telusuri model kepemilikan, pengelolaan, dan pemeliharaan armada truk BBM di SPBU “54 / swasta”.
Dasar: Tipe SPBU & Arti Kode
Sebelum masuk ke truk, kita perlu pahami jenis SPBU menurut kepemilikan dan pengelolaan: COCO, CODO, DODO. Ini penting karena model kepemilikan SPBU punya implikasi terhadap distribusi dan pemeliharaan instrumentasi pendukung seperti truk tangki.
-
COCO (Corporate Owned, Corporate Operated): SPBU dimiliki dan dioperasikan langsung oleh Pertamina.
-
CODO (Corporate Owned, Dealer Operated): SPBU milik Pertamina, namun operasional sehari-hari dikelola pihak swasta / mitra.
-
DODO (Dealer Owned, Dealer Operated): SPBU sepenuhnya milik dan dikelola swasta / mitra.
Dalam sistem kode SPBU Pertamina, digit kedua dari kode totem menunjukkan jenis kepemilikan / pengelola:
Jadi kode seperti 54.xxxx menunjukkan SPBU di wilayah “5 (Jawa Timur / Bali / Nusa Tenggara)” dengan digit kedua = 4 → DODO (milik & kelola swasta). (Tempo, IDN Times, ESDM)
Truk Tangki: Siapa Pemilik & Siapa yang Merawat?
Saat SPBU dikelola swasta (DODO), sebagian pertanyaan yang sering muncul:
-
Apakah truk tangki pengantar BBM ke SPBU “54” milik Pertamina atau milik mitra swasta?
-
Siapa yang bertanggung jawab merawat & servis truk tangki tersebut?
Mari kita uraikan berdasarkan bukti yang tersedia.
Pemilik & pengelola truk tangki
-
Di dalam regulasi internal Pertamina (SKIOP, sistem vendor list) disebutkan bahwa mobil tangki yang beroperasi di lingkungan Pertamina harus masuk ke dalam vendor list integrator rekomendasi dan melewati checklist pemeriksaan. Artinya, truk tersebut harus memenuhi standar mutu & keselamatan yang disyaratkan Pertamina. (Pertamina)
-
Namun, tidak ada bukti kuat di dokumen publik bahwa Pertamina secara umum memiliki semua truk pengantar SPBU swasta / DODO. Dalam beberapa dokumen liputan dan perjanjian, disebut bahwa armada dapat dikelola oleh mitra transportir atau kontraktor. (Liputan 6)
-
Contoh konkret: PT Pertamina Patra Niaga menggandeng PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) sebagai dealer eksekutif untuk mengatur maintenance armada mobil tangki yang beroperasi di bawah bungkus Pertamina — baik milik sendiri, anak usaha, maupun mitra transportir. (Liputan 6)
-
Ada juga kerjasama antara Pertamina Patra Niaga dan DCVI (Daimler Commercial Vehicles Indonesia) untuk mengelola general maintenance armada mobil tangki Mercedes-Benz milik Pertamina. Namun, catat: kerjasama itu untuk armada milik Pertamina / yang berada dalam pengelolaan Pertamina bukan eksplisit untuk armada milik mitra DODO. (Kumparan, Mobil Komersial)
Jadi berdasarkan data, truk tangki pengantar BBM untuk SPBU swasta sebagian besar dimiliki atau disewa oleh mitra / kontraktor transportir daripada milik langsung Pertamina. Truk tersebut tetap wajib memenuhi standar teknis & keselamatan yang ditetapkan Pertamina, dan diverifikasi sebagai vendor yang disetujui.
Pemeliharaan & Servis Truk Tangki
-
Untuk armada truk tangki milik Pertamina atau dalam kontrak dengan Pertamina, ada praktik kolaborasi untuk manajemen pemeliharaan (maintenance) melalui pihak ketiga (dealer / ATPM). Contohnya, perjanjian Pertamina Patra Niaga dengan Hino untuk maintenance & manajemen performa armada truk BBM. (Kumparan)
-
Dalam kerja sama DCVI, general maintenance armada Mercedes-Benz milik Pertamina akan dikelola DCVI sebagai mitra purna jual dan pemeliharaan. (Kumparan, Mobil Komersial)
-
Namun, untuk armada truk milik mitra DODO (swasta), tidak ada dokumen publik yang menyatakan bahwa Pertamina ikut melakukan servis rutin mereka. Karena itu, wajar diasumsikan mitra / pemilik armada sendiri yang bertanggung jawab pemeliharaan & perawatan armada tersebut, selama tetap mematuhi standar dan audit Pertamina (misalnya pemeriksaan keselamatan, sertifikasi, dan izin operasional).
-
Bukti praktis: workshop / pelatihan untuk pemilik armada truk, misalnya di wilayah Sulawesi, diselenggarakan oleh Pertamina Patra Niaga sebagai support agar mitra bisa menjaga keselamatan & perawatan armada mereka. (Decimal News, Harian Fajar)
Jadi, pola yang muncul: perawatan armada milik Pertamina bisa dilakukan lewat kemitraan atau dealer resmi, sedangkan armada milik mitra (SPBU DODO) kemungkinan besar dirawat sendiri atau melalui vendor lokal yang disetujui, dengan pengawasan / audit dari Pertamina.
Implikasi & Tantangan Operasional
Beberapa hal menarik muncul jika kita mengaitkan aspek distribusi truk tangki + perawatan:
-
Standar keselamatan & compliance
Armada tangki BBM harus memenuhi standar HSSE (Health, Safety, Security, Environment). Meski dikelola swasta, mereka wajib lolos audit vendor list, sertifikasi, pengecekan checklist, dan audit keamanan. (Pertamina, ESDM, Liputan 6)
-
Efisiensi & downtime
Jika mitra memiliki armada & pemeliharaan sendiri, performa dan kesiagaan armada sangat tergantung kapasitas maintenance internal mereka. Kegagalan dalam servis bisa menyebabkan keterlambatan distribusi BBM ke SPBU.
-
Kontrol kualitas & akuntabilitas
Karena Pertamina harus menjamin mutu & keamanan distribusi, walaupun armada dimiliki mitra, Pertamina menyimpan “hak audit / inspeksi” untuk memastikan truk dan armada yang dipakai mitra memenuhi standar mereka.
-
Kolaborasi & integrasi
Untuk armada yang milik langsung Pertamina, mereka menggandeng ATPM / mitra purna jual seperti Hino atau DCVI agar truk tangki selalu siap pakai dan minim kerusakan. (Liputan 6 , Kumparan, Mobil Komersial)
Kesimpulan & Rekomendasi
-
SPBU “kode 54 / DODO” adalah SPBU yang sepenuhnya milik dan dikelola swasta (mitra).
-
Armada truk tangki untuk SPBU swasta kemungkinan besar dimiliki oleh mitra / kontraktor, bukan oleh Pertamina langsung.
-
Perawatan truk milik mitra umumnya dilakukan oleh mereka sendiri atau kontraktor servis lokal, sedangkan Pertamina menetapkan standar & melakukan audit/verifikasi.
-
Untuk armada milik Pertamina atau dalam kontrak langsung, Pertamina menjalin kerja sama dengan pabrikan / dealer (mis. Hino, DCVI) agar pemeliharaan dilakukan terstandarisasi.
-
Karena sebagian besar data tentang armada milik mitra tidak dipublikasikan, ada ruang interpretasi — tapi kombinasi data kontrak, perjanjian, dan praktik di lapangan mendukung kesimpulan di atas.
Referensi & Sumber Terpercaya
-
“Apa Itu SPBU COCO, CODO dan DODO?” — Guntur Mandiri Pratama
-
“Perbedaan Kode SPBU Pertamina Milik Pemerintah, Swasta, dan Campuran” — Detik
-
“Data Penyalur BBM PT Pertamina Patra Niaga (Retail)” – PDF ESDM
-
“Pemeliharaan Mobil Tangki BBM, Pertamina Patra Niaga Gandeng Hino” — Liputan6
-
“Komitmen DCVI Tangani Langsung Pemeliharaan Truk Tangki BBM Pertamina” — Kumparan
-
“DCVI Kelola Langsung Pemeliharaan Truk Tangki BBM” — MobilKomersial.com
-
“Membedah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)” — Jurnal E-Jurnal PPSDMMigas (skema SPBU)
-
“Cara Membedakan SPBU Milik Pemerintah dan Swasta” — Tempo.co
-
“Jangan Keliru, Pahami Perbedaan SPBU dari Warna dan Kodenya” — Inilah.com