Tips Cara Memilih Drone Bagi Pemula

Waktu membaca: 5 menit

Loading

Sebelum anda memilih sebuah drone, maka ketahuilah dahulu apa itu drone. Drone dalam bahasa Inggris artinya buzzing atau dalam bahasa Indonesia berarti mendengung. Ada yang menerjemahkan drone adalah lebah jantan, karena kebetulan penerjemah berasal dari bidang kerja kedirgantaraan. Padahal drone itu sendiri artinya tidak hanya sesuatu yang terbang atau menggunakan ruang udara, tetapi drone bisa juga berada di darat, laut, dan udara.

Sehingga lebih spesifik, dibedakan dalam istilah:

  1. UAV: Unmanned Aerial Vehicle (drone udara).
  2. AUV: Autonomous Underwater Vehicle (drone laut).
  3. UGV: Unmanned Ground Vehicle (drone darat).

Kembali pada konteks pembicaraan awal, mengenai cara memilih drone untuk pemula, maka saya prediksikan anda mencari drone yang bisa terbang karena itulah yang sedang hits dan musim saat ini. Maka instrumen tersebut masuk dalam kategori UAV. Drone terbang yang beredar di pasaran memberikan kita banyak pilihan merek, jenis, ukuran, dan harga. Tentunya anda dapat membeli drone udara ini mulai dari harga 200 ribu rupiah hingga ratusan juta rupiah. Tetapi jangan bingung dulu, saya berikan beberapa tips/petunjuk cara memilih drone bagi pemula.

Kamera.

Iya, kamera. Sebuah drone terbang tidak lain hanyalah sebuah kamera terbang. Kecuali anda ingin mengembangkan diri di cabang olah raga aeromodelling atau drone race, maka itu sudah beda cerita. Kamera adalah faktor utama sebelum anda menentukan drone apa yang cocok bagi anda. Kamera drone ada yang standar amatir, profesional, hingga kebutuhan industrial. Maka saya anggap anda mencari sebuah kamera yang profesional, karena kamera amatir kualitas gambarnya sangat jelek pada sebuah drone.

Kamera profesional seperti apa yang saya maksudkan di sini adalah yang memiliki fasilitas MINIMAL:

  • Ada pengaturan ISO
  • Ada pengaturan shutter speed
  • Ada pengaturan white balance

Kenapa tidak ada pengaturan diafragma/f-stop? Karena lensa pada kamera drone adalah lensa fix. Itulah yang membedakan dengan kamera darat. Kamera drone harus dibuat seringan mungkin agar dapat menghemat baterai pesawat drone itu sendiri. Berapa kira-kira harga drone dengan kamera profesional, nanti akan terjawab di akhir artikel ini.

BACA JUGA:  Drone Sebagai Kanvas Seni: Bagaimana Filmmaker dan Seniman Merevolusi Ekspresi Kreatif dengan Teknologi Udara

Pesawat Drone.

Setelah anda mengetahui kebutuhan kamera anda, dan juga SEPAKAT bahwa DRONE UDARA HANYALAH KAMERA TERBANG, maka kita bisa melanjutkan membahas unit pesawat dronenya.

Masih banyak sekali para penghobi yang salah memilih drone udara dilihat dari spesifikasi pesawat dronenya di awal pengambilan keputusan, bukan dari spesifikasi kameranya – Arya Dega.

 

Pesawat drone udara atau UAV ditenagai oleh tenaga baterai dengan kemampuan terbang vertikal dan horizontal. Perlengkapan sensor yang ditanamkan di setiap drone akan berbeda-beda menyesuaikan dengan harga jualnya. Sensor yang saya maksud adalah seperti:

  • Sensor IMU (Inertia Momentum Unit) menjaga drone agar tetap melayang dalam posisi datar secara otomatis saat tidak digerakkan oleh pilot.
  • Sensor penghalang (obstacle censor) – menjaga agar drone tidak menabrak benda yang menghalangi arah terbangnya.
  • Sensor ketinggian (Ultrasonic/Infrared camera) – menjaga agar drone dapat mempertahankan ketinggian secara otomatis tanpa kendali pilot.

Selain sensor yang saya sebutkan di atas, juga ada kendali-kendali otomatis lainnya seperti:

  • GPS (Global Positioning System) – menjaga posisi drone agar tidak bergeser ketika tertiup angin, dan dapat mencatat posisi awal terbangnya sehingga drone bisa pulang ke tempat asal secara otomatis.
  • Compass (kompas) – menjaga dan mencatat arah terbang drone sehingga tidak kehilangan orientasi. Kompas dan GPS adalah satu kesatuan instrumen dalam sebuah sistem drone.

Drone mirip seperti komputer. Semakin tinggi kecepatan prosesornya maka semakin mahal harganya. Kecepatan prosesor sangat dibutuhkan untuk akurasi data dari GPS, kompas, IMU, dan semua sensor yang bekerja dalam waktu yang bersamaan. – Arya Dega.

Baterai.

Karena pesawat drone ditenagai oleh tenaga baterai, maka saya masukan dalam pembahasan artikel mengenai tips memilih drone untuk pemula. Baterai drone bukan barang yang murah. Sehingga sebelum anda menentukan tipe pesawat drone yang akan anda beli, pastikan dulu anda sudah MENGETAHUI BERAPA HARGA BATERAINYA.

Setiap drone memiliki harga baterai yang bervariasi antara 750 ribu rupiah hingga 5 juta rupiah. Semakin canggih drone anda maka akan semakin mahal harga baterainya. Dari 100% pengalaman kawan-kawan pilot drone, 99% merasa dengan hanya memiliki 1 baterai saja itu tidak cukup. Minimal memiliki 2 baterai, terutama ketika permulaan memiliki drone.

BACA JUGA:  DJI Melarang Dronenya Dipakai Tentara dan Militer? Bagaimana di Indonesia?

Jarak Tempuh.

Sebenarnya rayuan iklan dan marketing mengenai jarak tempuh ini sangat jitu memakan banyak korban para pemula yang ingin membeli drone pertama kalinya. Betapa tidak, dengan kalimat “jarak tempuh 2 kilometer” pasti anda juga tergiur. Menerbangkan pesawat udara tanpa awak dengan jarak tempuh hingga 2 kilometer menjadi “angan-angan” para pemula dalam memilih drone. STOP! Ada 2 faktor yang harus anda pertimbangkan mengenai jarak tempuh ini:

  1. Regulasi pesawat drone yang berlaku di Indonesia dan Internasional melarang anda menerbangkan drone di luar batas pandang mata, tanpa alat bantu melihat (kira-kira maksimal hanya boleh terbang sejauh 200 meter).
  2. Iklan dan kenyataan di lapangan selalu berbeda. Secara teori mungkin drone tersebut terbukti bisa terbang sejauh 2 kilometer. Tapi secara praktek (sudah banyak pengalaman dari semua kawan-kawan pilot drone), sinyal drone anda akan lemah jika diterbangkan di daerah perkotaan ataupun pemukiman. Sehingga denga spesifikasi jarak 2 kilometer, biasanya baru 150-200 meter sudah terputus sinyalnya.

Anda tidak akan pernah bisa berharap banyak dari drone dengan harga murah, mendapatkan fasilitas terbang jauh, kamera bagus, baterai awet. Mereka yang terlalu berharap mendapatkannya dengan harga murah akan berakhir dengan kerugian besar. – Arya Dega.

Kesimpulan.

Urutkan prirotas dalam tips memilih drone bagi pemula sebagai berikut: (urutan prioritas)

  1. Tentukan spesifikasi kamera yang dibutuhkan.
  2. Tentukan ukuran pesawat drone yang dibutuhkan. (Besar? Kecil? Lipat?)
  3. Tentukan kekuatan baterai yang disesuaikan dengan kemampuan finansial anda.

Dengan mencoba memilih drone bagi pemula sesuai prioritas di atas, maka saya yakin anda akan mendapatkan drone yang sesuai dengan kebutuhan anda. Tidak ada lagi coba-coba dan membuang uang dengan percuma karena salah membeli drone.

Saya tidak bisa melarang anda membeli drone bekas pakai orang lain, tapi perlakukan bisnis drone bekas seperti jual-beli kendaraan bekas. Tes drive ! – Arya Dega.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.