Ternyata Segini Gaji Uang yang Didapat Pilot Drone FPV Racing

Waktu membaca: 2 menit

Loading

Drone Race atau dalam bahasa Indonesia adalah pertandingan balap drone (tapi di artikel ini saya sebut drone race saja), merupakan pertandingan balap drone dalam sirkuit arena yang telah di desain sedemikian rupa. Di artikel ini saya tidak membahas mengenai sirkuit arena dan desainnya. Tetapi saya akan menbahas berapa uang ataupun gaji yang didapat oleh seorang pilot drone dalam suatu pertandingan drone race jika menang.

Besarnya Hadiah Drone Race FPV

Tentunya selain hadiah piala, ada juga hadiah uang yang jumlahnya tidak sedikit. Berikut breakdown-nya:

  1. Pada tahun 2016, seorang drone racer FPV berusia 15 tahun dari Ingris mendapatkan hadiah $250.000 atau setara dengan Rp. 4 Milyar Rupiah (kurs Rp. 16.000,-/USD) pada kejuaraan dunia World Drone Prix di Dubai.
  2. Kejuaraan dunia tahunan yang diselenggarakan oleh Drone Race League (DRL) memberikan hadiah sebesar $75.000 setiap tahunnya bagi pemenang (setara Rp. 1,2 Milyar Rupiah).
  3. Kompetisi yang diselenggarakan oleh kerjasama DR1 Racing dan DRL, memberikan hadiah $100.000 bagi 6 juara. (Setara dengan Rp. 1,2 Milyar Rupiah).
  4. Kejuaraan lokal (dalam kota) berhadiah mulai dari $100 hingga $500, sedangkan kejuaraan nasional memiliki range hadiah $1.000 hingga $10.000.

Kontrak Tim/Sponsorship

Selain mendapatkan hadiah uang dari menjadi juara, pilot drone race FPV juga ada yang mendapatkan penghasilan rutin dari kontrak tim atau sponsor. Dari berbagai riset pasar dan wawancara, didapatkan data:

  • Kontrak untuk pilot drone race FPV pemula ada pada kisaran $30.000 – $60.000 per tahun, sementara untuk pilot drone race FPV profesional bisa mencapai nilai kontrak $100.000 per tahun.
  • Pilot drone race FPV ini dalam masa kontraknya wajib memiliki jam terbang 72 jam per bulan. Semuanya dalam pengawasan tim atau sponsor.
BACA JUGA:  Materi Sertifikasi Pilot Drone Indonesia vs Eropa

Penutup

Seorang pilot drone selain bisa mendapatkan uang dari kejuaraan dan kontrak dengan tim/sponsor, dia juga bisa mendapatkan uang dari kerjaan serabutan seperti drone dokumentasi event dan drone inspeksi/survey. Tapi tentunya pendapatan dari kerja serabutan ini tidak sebanding dengan pendapatan dari kejuaraan pertandingan drone race FPV.

Sebagai contoh, dokumentasi event ataupun pengambilan gambar perumahan hanya bernilai $50 hingga $150 per pekerjaan. Sedangkan untuk inspeksi atau survey mereka hanya mendapatkan $250 hingga $1000 per pekerjaan. Hal ini tidak bisa dijadikan pendapatan tetap, melainkan hanya sampingan dari hobinya saja.

Di Indonesia sebenarnya lebih parah. Tingkat pendapatan pilot drone masih sangat rendah. Harga per pekerjaan hanya dihargai mulai dari 300 ribu Rupiah hingga 2 Juta Rupiah saja. Kesenjangan ini yang membuat peluang usaha dokumentasi drone di Indonesia sangat tidak dapat menjamin hidup dan menjadi perang harga yang tidak sehat. Semua ini sebenarnya dimulai dari client yang menawar harga sangat rendah dan dibanding-bandingkan dengan penyedia jasa drone lainnya. Entah client ini dari pihak pertama langsung ataupun perantaranya yang ingin turut mengambil keuntungan besar dari mencarikan jasa pilot drone. Bahkan tidak jarang pihak perantara mendapatkan uang lebih banyak daripada pilot drone itu sendiri. Sebuah pembodohan yang hingga saat ini masih dijalankan.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.