Sejarah Korek Api

Sejarah Korek Api: Pertarungan Antara Korek Api Gas dan Matches, Mana yang Lebih Dulu Ada?

Waktu membaca: 3 menit

Loading

Korek api dan korek api gas (lighter) adalah dua penemuan revolusioner yang mengubah cara manusia menghasilkan api. Tapi pernahkah Anda bertanya: mana yang lebih dulu ada? Apakah korek api gas modern yang kita kenal sekarang memang lebih tua daripada korek api gesek (matches)? Artikel ini akan mengungkap sejarah korek api keduanya, mulai dari percikan api pertama hingga inovasi abad ke-21.


Manusia dan Api: Sebelum Ada Korek

Sebelum korek api atau lighter ditemukan, manusia purba menggunakan metode primitif untuk membuat api:

  1. Gesekan Batu Api: Batu yang mengandung mineral seperti pirit besi digesekkan untuk menghasilkan percikan.
  2. Lensa Pemantik: Menggunakan lensa untuk memfokuskan sinar matahari ke bahan kering.
  3. Kayu Gesek: Teknik menggosokkan dua batang kayu hingga muncul bara.

Metode ini memakan waktu lama dan tidak praktis. Butuh ribuan tahun hingga manusia menciptakan alat pemantik api yang portabel.


Sejarah Korek Api Gesek (Matches)

1. Korek Api Pertama: Dari Fosfor hingga “Lucifer”

  • Penemuan Fosfor (1669): Ilmuwan Jerman, Hennig Brand, secara tidak sengaja menemukan fosfor saat mencoba membuat emas dari urine. Fosfor ini mudah terbakar, tetapi belum digunakan untuk korek api.
  • Korek Api Gesek Pertama (1805): Jean Chancel, asisten kimiawan Prancis, menciptakan korek api primitif dari campuran kalium klorat, gula, dan getah. Untuk menyalakannya, harus dicelupkan ke asam sulfat—sangat berbahaya!
  • “Friction Matches” oleh John Walker (1826): Apoteker Inggris ini menciptakan korek api gesek modern. Campuran antimon sulfida, kalium klorat, dan pati ditempelkan di ujung kayu. Gesekan dengan permukaan kasar akan menyalakannya. Walker menamakannya Congreves, tapi publik menjuluki Lucifer karena asapnya yang menyengat.

2. Keselamatan Jadi Prioritas: Korek Api “Safety Matches”

  • Korek Api Aman oleh Gustaf Pasch (1844): Ilmuwan Swedia ini memisahkan bahan kimia: fosfor merah ditaruh di strip kotak, sedangkan campuran kalium klorat dan sulfur di ujung korek. Korek hanya menyala jika digesek di strip khusus, mengurangi risiko kebakaran.
  • Perusahaan Swedia Dominasi Pasar: Perusahaan seperti Jönköping Safety Match (didirikan 1845) mempopulerkan korek api aman ke seluruh dunia.
BACA JUGA:  iOS 12 Public Beta Release Hari Ini

Referensi Sejarah Matches:
Smithsonian Magazine: The History of Matches


Sejarah Korek Api Gas (Lighter)

1. Lighter Kuno: Dari Senjata hingga Pemantik Rokok

  • Döbereiner’s Lamp (1823): Ditemukan oleh kimiawan Jerman Johann Wolfgang Döbereiner, alat ini menggunakan hidrogen dan katalis platinum untuk menciptakan api. Ukurannya besar (seperti botol) dan mahal, hanya dipakai orang kaya.
  • “Flint Lighter” Portabel (1903): Carl Auer von Welsbach menciptakan lighter dengan batu api (flint) dan roda gesek. Model ini menjadi dasar lighter modern.

2. Era Lighter Gas Modern

  • Lighter Bensin oleh Ronson (1910): Perusahaan AS, Ronson, meluncurkan lighter bensin Wonderlite yang menggunakan sumbu kapas.
  • Lighter Gas Butane (1950-an): Penggunaan gas butane dalam tabung kecil membuat lighter lebih aman dan mudah diisi ulang. Zippo tetap populer, tetapi lighter gas sekali pakai seperti Bic(diproduksi 1973) mendominasi pasar.

Referensi Sejarah Lighter:
Britannica: The Invention of the Lighter


Korek Api Gas vs Matches: Mana yang Lebih Dulu?

Berdasarkan sejarah:

  • Lighter (Pemantik Api): Konsep awal lighter (Döbereiner’s Lamp) muncul pada 1823, lebih dulu daripada korek api gesek modern (1826).
  • Matches (Korek Api Gesek): Meski eksperimen kimia Chancel ada pada 1805, korek api praktis baru benar-benar lahir tahun 1826.

Tabel Perbandingan:

Aspek Korek Api Gas (Lighter) Korek Api Gesek (Matches)
Tahun Penemuan 1823 (Döbereiner’s Lamp) 1826 (Friction Matches)
Bahan Bakar Gas butane/bensin Fosfor, kalium klorat, sulfur
Kepraktisan Bisa dipakai berulang Sekali pakai
Keselamatan Risiko kebocoran gas Mudah terbakar jika tersulut

Evolusi Modern: Dari Pemantik Sampai Korek Elektrik

  1. Lighter Jet Plasma (2000-an): Menggunakan listrik untuk menciptakan plasma, cocok untuk menyalakan kompor atau rokok dalam kondisi berangin.
  2. Electric Matches (2010-an): Korek api tanpa api, menggunakan pemanas listrik kecil untuk menyalakan kertas khusus.
  3. Lighter Ramah Lingkungan: Perusahaan seperti Tokai (Jepang) membuat lighter isi ulang dengan bahan daur ulang.
BACA JUGA:  Sejarah Penerbangan Pertama: Kapan Manusia Pertama Kali Menerbangkan Benda?

Kesimpulan

Meskipun konsep lighter muncul lebih dulu (1823), korek api gesek (matches) lebih dulu diproduksi massal dan digunakan masyarakat umum (1826). Keduanya saling melengkapi: matches lebih murah dan sekali pakai, sedangkan lighter lebih tahan lama. Di era modern, inovasi terus dilakukan untuk membuat alat pencetus api yang lebih aman dan ramah lingkungan.


FAQ (Pertanyaan Umum)

Q: Apakah korek api gas zaman dulu menggunakan gas butane?
A: Tidak. Lighter awal menggunakan bensin atau hidrogen. Butane baru dipakai sejak 1950-an.

Q: Mengapa korek api dinamakan matches?
A: Kata match berasal dari bahasa Latin myxa (sumbu), merujuk pada sumbu yang digunakan di korek kuno.

Q: Apa merek lighter tertua yang masih ada?
A: Zippo, didirikan pada 1932, adalah salah satu merek lighter tertua yang masih beroperasi.


Referensi Tambahan:

Dengan memahami sejarah kedua alat ini, kita bisa lebih menghargai inovasi kecil yang mengubah peradaban. Jangan lupa share artikel ini agar semakin banyak orang teredukasi!

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.