Memiliki Vespa PTS 100 keluaran tahun 1980 adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Di tengah maraknya motor modern yang dibekali teknologi mutakhir, Vespa klasik ini hadir sebagai simbol gaya, sejarah, dan keabadian. Dalam artikel ini, saya akan mengulas secara lengkap spesifikasi Vespa PTS 100 tahun 1980 milik saya, serta bagaimana rasanya mengendarai legenda Italia ini di jalanan Indonesia.
Desain Klasik yang Ikonik
Vespa PTS 100 memiliki tampilan minimalis namun sangat elegan. Bodinya ramping, lampu bulat klasik, jok tunggal yang ergonomis, dan setang dengan gaya naked khas Vespa lawas menjadikannya motor yang selalu menarik perhatian. Setiap goresan dan lengkung pada bodinya menyimpan cerita perjalanan dari masa ke masa. Warna aslinya yang kalem menambah nuansa vintage yang otentik.
Spesifikasi Lengkap Vespa PTS 100 Tahun 1980
Berikut adalah spesifikasi teknis Vespa PTS 100 tahun 1980 (kode V9B1T) dalam satuan metrik dan bahasa Indonesia:
-
Tahun Produksi: 1978 – 1984
-
Mesin: Silinder tunggal, 2-tak, pendingin udara
-
Sistem Induksi: Katup cakram (disc valve)
-
Diameter Piston (Bore): 49 mm
-
Langkah Piston (Stroke): 51 mm
-
Kapasitas Mesin: 96,12 cc
-
Rasio Kompresi: 8,75:1 (cocok untuk RON 89-90)
-
Tenaga Maksimum: 3,1 HP pada 5.200 RPM
-
Transmisi: 3 percepatan, gigi tetap (constant mesh)
-
Rasio Penggerak Primer: 22/63
-
Gigi 1: 17,18:1
-
Gigi 2: 9,66:1
-
Gigi 3: 6,11:1
-
-
Kopling: Basah, multi-plat
-
Karburator: Dell’Orto SHB 19/19
-
Main jet: 74
-
Pilot jet: 42
-
-
Pengapian: Platina & koil, dengan timing 17° BTDC
-
Celah Platina: 0,3 – 0,5 mm
-
Tegangan Listrik: 6 Volt
-
Velg/Roda: 10 inci
-
Ban: 3.00 x 10
-
Kecepatan Maksimum: Sekitar 80 km/jam
-
Berat Kering (tanpa bensin dan oli): Sekitar 78 kg
Pengalaman Berkendara yang Unik
Salah satu hal yang paling saya nikmati dari Vespa PTS 100 ini adalah sensasi berkendaranya yang berbeda. Getaran khas mesin 2-tak, suara knalpot yang dalam dan nostalgic, serta cara perpindahan giginya yang “primitif tapi memuaskan” membuat saya merasa benar-benar “mengendarai mesin”—bukan sekadar berpindah dari titik A ke B.
Karena masih menggunakan sistem pengapian platina dan koil, Vespa ini memang memerlukan perhatian ekstra. Tapi justru di sinilah letak keseruannya. Saya jadi lebih mengenal mesin dan merasa lebih “terhubung” dengan motor ini secara emosional.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
-
Desain abadi dan mudah dikenali
-
Mesin bandel dan mudah diperbaiki
-
Komunitas Vespa yang solid dan penuh semangat
-
Harga suku cadang masih cukup terjangkau
Kekurangan:
-
Butuh perawatan rutin, terutama sektor pengapian
-
Kecepatan dan tenaga terbatas
-
Tidak cocok untuk perjalanan jarak jauh tanpa modifikasi tambahan
Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Motor
Vespa PTS 100 bukanlah motor yang dikejar karena kecepatannya, tetapi karena jiwanya. Ia membawa cerita, kenangan, dan warisan dari masa lalu yang masih relevan hingga kini. Vespa ini mengajarkan kita untuk melambat, menikmati perjalanan, dan menyapa sesama di jalan dengan senyuman.
Bagi saya pribadi, memiliki Vespa PTS 100 tahun 1980 bukan sekadar hobi, tapi bentuk cinta pada sejarah otomotif. Dengan semua keunikannya, motor ini layak disebut sebagai harta karun bergerak.
Kata Kunci SEO:
-
Vespa PTS 100
-
Spesifikasi Vespa PTS 100
-
Vespa klasik 1980
-
Review Vespa PTS
-
Vespa 2-tak lawas
-
Motor klasik Vespa
-
Kelebihan dan kekurangan Vespa PTS