Sebagai pemilik mobil Karimun Wagon R dengan transmisi AGS (Automatic Gear Shift), satu hal yang membuat kendaraan tidak nyaman dikemudikan adalah jika mesin bergetar keras saat akan mulai melaju. Getaran ini dirasakan hingga seluruh badan mobil. Bahkan setelah maju terjadi “penyakit” tersendat-sendat (jerking).
Analisa di awal
Pada dasarnya, semua mesin mobil berbahan bakar bensin tetap memiliki prinsip dasar kerja yang sama. Awalnya saya berpikir apakah penyakit ini muncul karena saya tidak menggunakan bahan bakar beroktan tinggi seperti pertamax. Ternyata bukan. Setelah saya isi pertamax hasilnya sama saja. Masih bergetar dan loncat-loncat saat mulai melaju, terutama jika mobil telah digunakan dalam jangka waktu lebih dari 15 menit di jalanan.
Bersama Teknisi Suzuki Motor
Akhirnya saya undang kawan saya yang bekerja di Suzuki Motor bagian perbaikan mobil. Setelah dia lihat dan rasakan, maka keputusannya adalah harus dicoba mulai dari menggunakan oli baru hingga busi baru. Semua kabel-kabel kelistrikan diperiksa dan selang saluran bensin, radiator, juga diperiksa. Kondisi mobil saya walaupun keluaran tahun 2015 masih normal. Part-part nya masih bersih dan bekerja dengan baik.
Setelah mengganti oli dengan yang baru dan busi juga diganti baru semua, saya kembali isi dengan bensin premium saja karena kendaraan ini untuk pemakaian sehari-hari, bukan untuk kompetisi yang membutuhkan oktan tinggi. Mengenai kesalah kaprahan penggunaan oktan tinggi pada kendaraan harian, anda bisa mencari di YouTube.
Hasilnya adalah, tidak ada hasil. Mobil Karimun Wagon R AGS saya tetap loncat-loncat seperti katak.
Filter Udara Karimun Wagon R
Okay, sampai disini sudah menyerah. Tidak ada penyelesaian dan dianggap “penyakit”. Tapi saya sebagai orang bengkel juga di masa muda, tidak bisa berhenti menyerah. Mana mungkin Suzuki menciptakan dan mendesain mobil tanpa pertimbangan dari para ilmuan dan orang-orang pintar di pabrik mereka.
Setelah berpikir selama sebulan, ada hal yang mengganjal di pikiran saya. Yaitu perkataan kawan montir Suzuki yang bilang “filter udara masih bagus, cukup dibersihkan saja”. Nahhhh… ini yang salah. Saya langsung buka kap mesin dan mengeluarkan filter udara dari tempatnya. Memang sih warnanya hitam dan kalau saya ketok-ketok ke lantai keluar debu-debu berjatuhan di lantai. Ini tidak dapat diterima! Filter udara yang kotor harus diganti baru, bukan sekedar dibersihkan karena fungsi penyaringannya sudah tidak sempurna. Banyak pori-pori filter yang tertutup oleh debu yang tidak bisa sekedar saya ketok-ketok di lantai untuk membersihkannya.
Saya langsung buka internet dan mencari filter udara Suzuki Karimun Wagon R tahun 2015. Tapi saat muncul hasil pencarian, mata saya tertarik pada filter udara yang lebih mahal dan bermerek tipe-tipe racing sejenisnya. Di keterangan produk disebutkan bahwa filter racing ini memberikan keleluasaan udara untuk lewat lebih banyak dibandingkan filter orisinil/asli bawaan merek mobil. Juga filter racing ini dapat dicuci untuk membersihkannya karena terbuat dari bahan khusus.
Filter Udara Racing
Okay, analisa logis saja. Jika semakin banyak udara masuk melewati filter, artinya semakin besar pori-pori filter tersebut. Yang berakibat semakin besar pula peluang partikel debu halus memasuki injektor/karburator. Jika mobil anda memang hendak digunakan untuk kompetisi/balapan, tentunya filter ini sangat ideal. Kerusakan injektor ataupun mesin karena masuknya partikel debu halus ke dalam mesin balap bukanlah sebuah masalah. Karena saat anda memasuki dunia balapan, anda sudah dibekali banyak dana dan mesin-mesin cadangan. Lima kali putaran kemudian mesin jebol, tinggal masuk ke pit stop dan ganti mesin.
Tapi untuk keseharian saya rasa agak konyol. Saya tidak bisa menggunakan filter udara racing di mobil saya untuk penggunaan sehari-hari. Saya tidak bisa beli mesin cadangan yang siap pasang dan di simpan di garasi. Saya beli mobil ini untuk kerja dan mencari uang, bukan untuk mencari piala atau juara.
Di sini saya putuskan untuk membeli filter udara orisinil pabrikan Suzuki untuk kendaraan Karimun Wagon R. Dan hasilnya, mobil saya menjadi sebuah Karimun, bukan katak yang loncat-loncat lagi.
Kesimpulan
Jadi ini tips dari saya jika Suzuki Karimun Wagon R AGS anda mengalami loncat-loncat (jerking):
- Ganti filter udara yang baru.
- Bersihkan injektor dengan injektor cleaner.
- Ganti semua busi untuk mencegah pengapian yang sudah tidak sempurna.
- Ganti oli yang sesuai spesifikasinya (ada di buku panduan bawaan mobil).
- Pastikan angin ban anda tidak kurang.
- Gunakan bensin beroktan rendah untuk meyakinkan semua sudah normal kembali.
Demikian tips dari saya, semoga bermanfaat.