Setelah Instagram meluncurkan IGTV, banyak pertanyaan muncul dari publik mengenai kontribusi apa yang diberikan oleh Instagram pada para video creator yang memposting videonya di IGTV.
Tentunya ini merupakan pertanyaan yang sangat wajar, karena selama ini para video creator di seluruh dunia telah menggunakan YouTube untuk menghasilkan uang dari video-video yang diupload. YouTube dengan program monetisasi melalui Adsense yang juga berada dalam satu pengelolaan dengan Google, telah banyak memberikan kontribusi dengan membayar para video creator yang videonya ditempel iklan dari para pengiklan melalui Adwords.
Sementara Instagram, yang pada bulan April 2012 dibeli oleh Facebook senilai 1 milyar USD, merupakan satu manajemen dengan Facebook yang selama ini tidak pernah memberikan kontribusi kepada user. Facebook memang telah meluncurkan Facebook Watch dengan memberikan kontribusi bayaran kepada video-video yang di muat di halaman Facebook Watch, tetapi hanya kepada publisher besar dengan perjanjian jangka panjang. Bukan dengan creator pada umumnya seperti YouTube.
Jika IGTV ingin sukses, maka sebaiknya mengambil pelajaran dari berbagai platform video yang selama ini telah banyak ditinggalkan oleh para creator menuju ke YouTube karena masalah kontribusi langsung pada creator video. Dan memang nampaknya IGTV belum sadar bahwa jika dia ingin para creator menggunakan platformnya, maka dia harus membayar para creator. Begitulah kenyataan sistem yang berjalan dengan baik.
Dikutip dari Recode.net, dari juru bicara Instagram mengatakan: “kami berkomitmen untuk membantu para creator untuk dapat berkarir dan menjadikannya sebagai penghasilan. Setelah makan siang ini (tgl 21 Juni 2018) kami akan melakukan eksplorasi menganai pemberlakuan monetisasi pada video-video yang diunggah oleh creator”.
Entah kapan, tapi dikutip dari marketingland.com, kemungkinan para creator masih harus menunggu kepastian program monetisasi sampai akhir tahun 2018 ini.
Berikut video pendapat saya mengenai IGTV ini:
