Influencer Marketing

Influencer Marketing untuk UMKM: Membangun Brand Awareness dan Meningkatkan Penjualan dengan Biaya Terjangkau

Waktu membaca: 4 menit

Loading

Di era digital seperti sekarang, influencer marketing telah menjadi strategi pemasaran yang efektif untuk membangun brand awareness dan meningkatkan penjualan. Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), influencer marketing menawarkan peluang besar untuk menjangkau audiens yang lebih luas dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan metode pemasaran konvensional. Artikel ini akan membahas bagaimana UMKM dapat memanfaatkan influencer marketing untuk membangun brand awareness dan meningkatkan penjualan, serta tips untuk memilih influencer yang tepat.


1. Apa Itu Influencer Marketing?

Influencer marketing adalah strategi pemasaran yang melibatkan individu atau tokoh berpengaruh (influencer) untuk mempromosikan produk atau jasa kepada pengikut mereka. Influencer bisa berasal dari berbagai platform, seperti Instagram, TikTok, YouTube, atau blog.

Manfaat Influencer Marketing:

  • Jangkauan Luas: Influencer memiliki pengikut yang loyal dan tertarget.
  • Kredibilitas: Rekomendasi dari influencer dianggap lebih otentik dan dapat dipercaya.
  • Biaya Terjangkau: Dibandingkan iklan konvensional, influencer marketing sering kali lebih hemat biaya.

Contoh:

  • Sebuah UMKM makanan ringan bekerja sama dengan food blogger untuk mempromosikan produknya.

2. Mengapa Influencer Marketing Cocok untuk UMKM?

Influencer marketing menawarkan beberapa keunggulan yang membuatnya cocok untuk UMKM, terutama dalam hal biaya dan efektivitas.

a. Biaya yang Terjangkau

UMKM sering kali memiliki anggaran pemasaran yang terbatas. Influencer marketing memungkinkan mereka untuk menjangkau audiens yang besar dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan iklan TV atau media cetak.

Tips:

  • Pilih influencer mikro (micro-influencer) dengan pengikut 10.000-100.000, yang biasanya menawarkan tarif lebih terjangkau.
  • Negosiasikan paket kolaborasi yang sesuai dengan budget Anda.

Contoh:

  • Sebuah UMKM fashion lokal bekerja sama dengan micro-influencer di Instagram untuk mempromosikan koleksi terbarunya.

b. Jangkauan yang Tertarget

Influencer biasanya memiliki audiens yang spesifik dan tertarget, sehingga UMKM dapat menjangkau calon pelanggan yang lebih relevan.

Tips:

  • Pilih influencer yang memiliki audiens sesuai dengan target pasar Anda.
  • Gunakan data demografis dan minat audiens untuk memilih influencer yang tepat.

Contoh:

  • Sebuah UMKM skincare memilih beauty influencer yang memiliki pengikut mayoritas perempuan usia 18-35 tahun.

c. Meningkatkan Brand Awareness

Influencer dapat membantu UMKM meningkatkan kesadaran merek dengan cara yang lebih organik dan menarik.

Tips:

  • Buat konten yang kreatif dan menarik untuk dibagikan oleh influencer.
  • Manfaatkan fitur seperti Instagram Stories atau TikTok Challenges untuk meningkatkan engagement.

Contoh:

  • Sebuah UMKM minuman kesehatan bekerja sama dengan fitness influencer untuk membuat challenge di TikTok.

3. Cara Memilih Influencer yang Tepat

Memilih influencer yang tepat adalah kunci keberhasilan influencer marketing. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih influencer yang sesuai dengan brand Anda.

BACA JUGA:  Cara Menerima Pembayaran Crypto di Indonesia: Panduan Lengkap 2024

a. Relevansi dengan Brand

Pastikan influencer memiliki konten dan audiens yang relevan dengan produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Tips:

  • Cek konten sebelumnya dari influencer untuk memastikan kesesuaian dengan brand Anda.
  • Pilih influencer yang memiliki minat atau niche yang sama dengan produk Anda.

Contoh:

  • Sebuah UMKM produk bayi memilih mom influencer yang sering membagikan konten tentang parenting.

b. Engagement Rate

Engagement rate (tingkat interaksi) lebih penting daripada jumlah pengikut. Influencer dengan engagement rate tinggi biasanya memiliki pengikut yang lebih aktif dan loyal.

Tips:

  • Gunakan tools seperti HypeAuditor atau Social Blade untuk menganalisis engagement rate influencer.
  • Pilih influencer dengan engagement rate di atas 3%.

Contoh:

  • Sebuah UMKM kuliner memilih food influencer dengan engagement rate tinggi untuk mempromosikan menu baru.

c. Kredibilitas dan Reputasi

Pilih influencer yang memiliki reputasi baik dan kredibilitas di mata pengikutnya.

Tips:

  • Cek review dan testimoni dari brand lain yang pernah bekerja sama dengan influencer tersebut.
  • Hindari influencer yang pernah terlibat kontroversi atau skandal.

Contoh:

  • Sebuah UMKM skincare memilih beauty influencer yang dikenal jujur dan transparan dalam mereview produk.

4. Strategi Influencer Marketing untuk UMKM

Berikut adalah beberapa strategi yang bisa UMKM terapkan dalam influencer marketing untuk membangun brand awareness dan meningkatkan penjualan.

a. Giveaway dan Kontes

Giveaway dan kontes adalah cara efektif untuk meningkatkan engagement dan menarik perhatian audiens baru.

Tips:

  • Buat syarat giveaway yang melibatkan follow akun Anda dan tag teman.
  • Tawarkan hadiah yang menarik dan relevan dengan produk Anda.

Contoh:

  • Sebuah UMKM aksesoris fashion mengadakan giveaway dengan syarat follow akun Instagram mereka dan tag 3 teman.

b. Content Collaboration

Buat konten kolaborasi dengan influencer yang mencerminkan nilai dan visi brand Anda.

Tips:

  • Berikan kebebasan kreatif kepada influencer untuk membuat konten yang otentik.
  • Sertakan call-to-action (CTA) yang jelas, seperti link pembelian atau kode diskon.

Contoh:

  • Sebuah UMKM makanan sehat bekerja sama dengan fitness influencer untuk membuat resep sehat menggunakan produk mereka.

c. Product Review dan Unboxing

Review dan unboxing dari influencer dapat meningkatkan kepercayaan calon pelanggan terhadap produk Anda.

Tips:

  • Kirim produk secara gratis kepada influencer untuk direview.
  • Minta influencer untuk memberikan review yang jujur dan detail.

Contoh:

  • Sebuah UMKM skincare mengirimkan produknya kepada beauty influencer untuk di-review di YouTube.

5. Mengukur Keberhasilan Influencer Marketing

Untuk mengetahui seberapa efektif influencer marketing yang Anda lakukan, penting untuk mengukur keberhasilannya.

BACA JUGA:  Kategori Ekonomi di Indonesia 2024: Kapan Seseorang Disebut Kaya?

a. Analisis Engagement

Periksa jumlah likes, comments, shares, dan views yang dihasilkan dari konten influencer.

Tips:

  • Gunakan tools analitik seperti Instagram Insights atau YouTube Analytics.
  • Bandingkan engagement sebelum dan setelah campaign.

Contoh:

  • Sebuah UMKM melihat peningkatan engagement di Instagram setelah bekerja sama dengan influencer.

b. Traffic dan Konversi

Periksa apakah ada peningkatan traffic ke website atau toko online Anda, serta jumlah konversi (penjualan) yang dihasilkan.

Tips:

  • Gunakan Google Analytics untuk melacak traffic dari link yang dibagikan oleh influencer.
  • Sertakan kode diskon khusus untuk melacak penjualan yang dihasilkan dari campaign.

Contoh:

  • Sebuah UMKM melihat peningkatan penjualan setelah memberikan kode diskon melalui influencer.

c. Brand Awareness

Periksa apakah ada peningkatan kesadaran merek, seperti peningkatan followers atau mentions di media sosial.

Tips:

  • Lacak jumlah followers baru di media sosial Anda.
  • Gunakan tools seperti Mention atau Brand24 untuk melacak mentions brand Anda.

Contoh:

  • Sebuah UMKM melihat peningkatan followers di Instagram setelah campaign influencer marketing.

6. Tantangan dan Tips Mengatasi Tantangan

Meskipun efektif, influencer marketing juga memiliki tantangan tersendiri. Berikut adalah beberapa tantangan dan tips untuk mengatasinya.

a. Memilih Influencer yang Tepat

Memilih influencer yang tidak sesuai dengan brand bisa membuat campaign tidak efektif.

Tips:

  • Lakukan riset mendalam sebelum memilih influencer.
  • Mulailah dengan influencer mikro sebelum beralih ke influencer besar.

b. Mengukur ROI

Mengukur return on investment (ROI) dari influencer marketing bisa menjadi tantangan.

Tips:

  • Tetapkan tujuan yang jelas sebelum memulai campaign.
  • Gunakan tools analitik untuk melacak hasil campaign.

c. Konten yang Tidak Sesuai

Konten yang dibuat oleh influencer mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi brand.

Tips:

  • Berikan brief yang jelas kepada influencer tentang tujuan dan pesan campaign.
  • Berikan kebebasan kreatif tetapi tetap dalam koridor brand guidelines.

Kesimpulan

Influencer marketing adalah strategi pemasaran yang efektif dan terjangkau untuk UMKM dalam membangun brand awareness dan meningkatkan penjualan. Dengan memilih influencer yang tepat, membuat konten yang kreatif, dan mengukur keberhasilan campaign, UMKM dapat memaksimalkan potensi influencer marketing untuk mencapai tujuan bisnis mereka.


Dengan mengikuti tips dan strategi di atas, UMKM Anda dapat memanfaatkan influencer marketing untuk bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Jangan lupa untuk terus berinovasi dan mengevaluasi hasil campaign Anda. Selamat mencoba, dan bagikan artikel ini kepada rekan-rekan UMKM lainnya yang ingin memulai influencer marketing!

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.