Ide untuk menulis tulisan ini sebenarnya muncul ketika saya akan melakukan update firmware drone Autel Evo Nano+ satu minggu yang lalu. Saya selalu melakukan update firmware setiap kali muncul notifikasi, baik iPhone, Drone, dan juga laptop dan PC (Windows update, MacOS update). Pada drone Autel Evo Nano+ terjadi kegagalan update dengan notifikasi yang menerangkan bahwa microSD card saya tidak terbaca. Waduh, kenapa tidak terbaca? Apakah microSD card saya rusak? Bagaimana cara memilih memori card yang tepat untuk drone dan kamera?
Format MicroSD
Yang harus saya lakukan pertama kali adalah memasang microSD card yang tidak terbaca tadi, di laptop/PC saya. Ternyata miscroSD card saya terbaca dengan normal. Okay, berarti harus saya coba memformat dengan menggunakan FAT32. Setelah proses format selesai, kembali saya masukan ke dalam drone Autel Evo Nano+ dengan hasil yang sama: TIDAK TERBACA. Catatan: saya menggunakan microSD card Sandisk Industrial Class 10 16GB yang biasa saya gunakan di semua drone.
Spesifikasi Memori Card
Akhirnya saya mencoba browsing mengenai kode-kode yang tertera di permukaan microSD card. Dari microSD card milik saya, tertulis:
- Sandisk Industrial
- 16GB
- U1
- C10
- Micro SD HC
- Angka romawi I
Dari Wikipedia, saya dapatkan data sebagai berikut:
Dari tabel ini, saya langsung mengambil berapa microSD card dan SD card saya lainnya untuk membaca spesifikasi dari masing-masing yang saya miliki.
Yang pertama, saya coba amati memory card model lama yang ada di kamera Canon 70D saya:
Di sini tertulis Sandisk Ultra 80 MB/s 64 GB, SDXC (kiri), SDHC (kanan) romawi I class 10. Maka dari tabel di atas saya bisa melihat bahwa SD card lama saya ini masih ideal untuk merekam video resolusi 4K.
Bahwa tulisan SDXC dan SDHC bukanlah sebuah spesifikasi vital sebuah memori card, tetapi hanya penunjuk kategori kapasitas memori card tersebut. SDXC adalah Extenden Capacity (32GB – 2TB), dan SDHC adalah High Capacity (2GB – 32GB).
Tidak Memandang Merek
Contoh lain adalah SD card baru saya yang saya beli 3 bulan lalu, merek Sandisk juga (sebenarnya banyak merek terkenal dan bagus lainnya seperti Lexar, Kingston, dsb).
Dengan mengesampingkan merek, istilah “extreme” dan “SDXC”, maka kita sekarang sudah bisa membaca spesifikasi memory card di atas. Yaitu:
- C10 U3: Bisa digunakan untuk merekam video 6K hingga 8K
- Romawi I: class 1 (UHS-1) Ultra High Speed level 1, sebenarnya jika sudah tertulis U1 atau U3 ya sudah masuk dalam romawi I ini (UHS-1).
- V30: Video speed class 30: Mendukung perekaman video 6K hingga 8K
Memori Untuk Drone
Akan tetapi untuk sebuah drone, ada hal lain yang harus dilakukan oleh memori card, yaitu menjalankan aplikasi (file installer) pada saat kita akan melakukan update firmware ataupun update lainnya. Jika anda melihat tabel di awal, ada simbol A1 dan A2, yaitu Application Performance Class. Simbol A inilah yang memungkinkan sebuah memori card dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi yang ada didalamnya, layaknya sebuah SSD ataupun Harddisk.
Maka saya memutuskan untuk membeli microSD card yang memiliki spesifikasi:
- A1: untuk menjalankan aplikasi update.
- U3: untuk merekam video 4K hingga 8K.
- Kapasitas minimal 32GB (masuk dalam kategori SDXC).
Inilah yang saya dapatkan:
Karena di toko yang saya hampiri hanya tersedia kapasitas 64GB, maka saya pun akhirnya membeli kapasitas besar itu. Saat saya tanya apakah ada merek lain selain Sandisk? Mereka jawab ada merek Lexar tapi sedang kosong karena habis laris terjual. Lexar ternyata lebih dicari oleh fotografer dan videografer profesional dari pada Sandisk. Waw saya baru tau hal ini.
Penjelasan Lewat Video
ohya, mengenai cara memilih memori card ini juga sudah saya buatkan video vlognya di YouTube channel Arya Dega, silahkan anda klik di bawah ini untuk menonton. Semoga bermanfaat.
