Red Card Theory

Apa Itu Red Car Theory? Mengenal Fenomena Psikologis yang Bisa Dimanfaatkan dalam Bisnis

Waktu membaca: 2 menit

Loading

Pernahkah Anda mengalami situasi seperti ini: Setelah membeli mobil merah, tiba-tiba Anda melihat mobil merah di mana-mana? Di jalan raya, tempat parkir, atau bahkan tetangga sebelah yang Anda pikir tidak punya mobil merah pun mendadak memilikinya! Fenomena ini dikenal dengan istilah Red Car Theory, atau dalam istilah ilmiah disebut Frequency Illusion atau Baader-Meinhof Phenomenon.

Nah, sebenarnya apa itu Red Car Theory, bagaimana fenomena ini bisa terjadi, dan bagaimana bisnis bisa memanfaatkannya? Yuk simak ulasan lengkapnya!

Apa Itu Red Car Theory?

Red Car Theory adalah fenomena psikologis yang terjadi ketika sesuatu yang baru saja Anda ketahui atau beli tiba-tiba muncul di mana-mana. Padahal, faktanya objek tersebut sudah ada sebelumnya, tetapi Anda baru menyadarinya setelah perhatian Anda terfokus kepadanya.

Misalnya:

  • Anda baru saja membeli drone DJI, kemudian Anda merasa banyak sekali orang yang memiliki drone DJI.
  • Anda sedang berencana membeli sepatu olahraga baru, tiba-tiba di media sosial dan sekitarmu banyak yang memakai sepatu tersebut.

Fenomena ini sangat umum terjadi dan dialami hampir semua orang.

Kenapa Red Car Theory Bisa Terjadi?

Fenomena ini terjadi karena adanya dua proses utama dalam otak kita:

1. Atensi Selektif (Selective Attention)

Saat Anda tertarik pada sesuatu, otak akan mulai memperhatikan objek tersebut secara khusus. Contohnya, setelah membeli mobil merah, mata Anda secara otomatis lebih cepat menangkap keberadaan mobil merah.

2. Bias Konfirmasi (Confirmation Bias)

Setelah memperhatikan sesuatu, otak mulai mencari bukti atau informasi yang mendukung perhatian baru ini. Artinya, secara sadar atau tidak sadar, Anda terus memperkuat keyakinan bahwa objek tersebut memang sedang tren atau tiba-tiba meningkat jumlahnya.

BACA JUGA:  Sejarah Dolar AS & Pengaruhnya di Indonesia: Dari Bretton Woods Hingga Krisis Moneter 1998

Red Car Theory dalam Strategi Bisnis dan Marketing

Tahukah Anda, meskipun berasal dari dunia psikologi, fenomena Red Car Theory juga bisa diterapkan sebagai strategi bisnis yang efektif. Berikut beberapa cara pemanfaatannya:

1. Strategi Iklan Digital

Platform seperti Google atau media sosial sengaja menampilkan iklan sesuai dengan minat terbaru pengguna. Misalnya, ketika Anda baru browsing tentang drone, iklan drone akan mulai bermunculan di berbagai platform.

2. Strategi Branding

Merek besar sering menciptakan “Red Car” mereka sendiri dengan mencolok secara visual atau pesan. Contohnya, Coca-Cola dengan warna merah khasnya yang membuat konsumen mudah mengenali produk mereka di mana saja.

3. Produk Viral dan Trending

Produk yang viral sengaja dipromosikan agar terlihat di mana-mana, sehingga konsumen berpikir bahwa produk tersebut sedang booming, walaupun sebenarnya kampanye tersebut memang disengaja.

Contoh Nyata Red Car Theory

  • Kasus Starbucks: Ketika Starbucks mulai booming di Indonesia, orang mulai merasa kedai Starbucks tiba-tiba ada di mana-mana.
  • Produk Smartphone: Ketika Anda baru saja membeli smartphone merek tertentu, mendadak semua orang terasa menggunakan merek yang sama.

Bagaimana Bisnis Anda Dapat Memanfaatkan Red Car Theory?

Untuk pebisnis atau marketer pemula, berikut tips memanfaatkan Red Car Theory dalam bisnis Anda:

  1. Buat produk atau brand Anda terlihat secara konsisten dan mencolok.
  2. Gunakan iklan retargeting untuk muncul berulang kali pada calon konsumen yang sudah pernah melihat produk Anda.
  3. Ciptakan tren atau viral secara sengaja melalui media sosial agar perhatian terfokus pada brand Anda.

Kesimpulan

Red Car Theory atau Baader-Meinhof Phenomenon merupakan fenomena psikologis menarik yang bukan hanya unik, tetapi juga efektif bila dimanfaatkan dalam dunia bisnis. Dengan memahami cara kerja otak manusia, Anda dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan awareness dan penjualan produk Anda secara kreatif.

BACA JUGA:  Tren Angka Penjualan Drone Consumer 2023–2024: Data, Model Terlaris, dan Proyeksi Pasar

Sumber Referensi

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.