Dalam mengikuti kuliah S2 Manajemen, saya pernah mendengar pertanyaan dari salah satu murid. Dia menanyakan pendapat pada pak dosen mengenai apa itu monkey business. Istilah ini memang tidak umum dalam dunia akademisi manajemen. Sehingga akhirnya sang murid memberikan sedikit gambaran. Monkey business yang dia dapat dari anak-anak muda jaman sekarang adalah dari sebuah cerita seorang raja yang meminta setoran monyet kepada rakyatnya. Pada kondisi monyet sudah langka, maka raja itu menyuruh ajudannya menjual monyet-monyet tersebut dengan harga tinggi ke rakyatnya. Tentu rakyat terpaksa membeli monyet yang dijual oleh ajudan raja tersebut agar tetap dapat memenuhi perintah raja untuk setor monyet.
Jangan Salah Kaprah
Dari cerita yang disampaikan oleh murid itu, monkey business adalah metode pemasaran yang dirintis oleh para pedagang anak-anak muda pemula bisnis, para milenials, dan diajarkan secara meluas ke masyarakat. Sebentar, saya pribadi justru sangsi dengan pengertian monkey business yang diceritakan di atas. Sepertinya salah kaprah.
Monkey business dalam artinya di kamus bahasa Inggris, dalam bahasa slang Amerika adalah “sesuatu yang membuang waktu dan tenaga untuk mengerjakan proyek konyol (foolish project)”. Sehingga tidak ada faedah dan manfaatnya dalam kehidupan manusia baik subyek maupun obyek. Dalam arti lain disebutkan “sebuah aktivitas yang tidak bermanfaat, bodoh, dan membuang waktu”. Dan arti terakhir dari Monkey Business ini adalah “sebuah aktivitas yang dapat dikategorikan ilegal, perlu dipertanyakan, suatu keburukan, tetapi tidak masuk dalam pidana (felonious)”.
Jadi agak aneh jika seseorang mengajarkan cara berbisnis yang bodoh, konyol, membuang waktu, ilegal, penuh keburukan, kepada orang lain dengan dalih sebuah tren bisnis baru.
Kenyataan di Wall-Street
Tahun 2014 lalu ketika saya mengunjungi Wall-Street, NY, memang ada penggunaan istilah monkey business. Akan tetapi dalam konteks sebuah tindakan yang ilegal. Tindakan ilegal seperti apa di bursa saham Wall-Street? Yaitu tindakan tiga kali berturut-turut mengetahui pergerakan pasar sebelum pasar buka dan diikuti dengan transaksi pembukaan di atas 1 juta dollar.
Para trader senior mengandalkan penyebaran gosip sesaat sebelum pasar buka. Sehingga gosip tersebut akan menyebar luas dan mengakibatkan harga bergerak sesuai gosip yang disebar. Misalkan, digosipkan bahwa harga saham Blue Jet akan turun drastis karena ada penarikan saham besar-besaran. Maka seluruh Wall-Street saat itu akan berteriak “SELL !!”. Padahal pada kondisi yang sesungguhnya tidak terjadi penjualan saham besar-besaran. Hal inilah yang masuk dalam aktivitas ilegal pada bursa saham Wall Street. Inilah yang disebut dengan julukan Monkey Business.
Tujuan Sesungguhnya
Kebanyakan para tader yang memenangkan saham dalam Monkey Business bukanlah mencari keuntungan, tetapi semboyan mereka adalah:
Bukan masalah seberapa besar keuntungan dan kerugian, tetapi masalah siapa yang menang dan kalah
Demikian artikel ini saya buat sebagian sesuai dengan pengalaman pribadi saat berbincang dengan pelaku pasar di Wall-Streeet saat saya menunggu antrian transfer kliring di JPMorgan, dan sebagian dari kamus online bahasa Inggris. Semoga bermanfaat dan menjawab pertanyaan para pembaca.