Fusi Nuklir

Apa Itu Fusi Nuklir? Sejarah, Manfaat, dan Perkembangan Terkini 2024–2025

Waktu membaca: 3 menit

Loading

Energi Bintang di Bumi

Fusi nuklir adalah reaksi yang menggerakkan matahari dan bintang-bintang. Di Bumi, teknologi ini diharapkan menjadi sumber energi bersih tak terbatas. Namun, bagaimana cara kerjanya? Apa risikonya? Dan benarkah seorang anak bisa membuat reaktor fusi di kamarnya? Mari kita selami dunia fusi nuklir!


Apa Itu Fusi Nuklir?

Fusi nuklir adalah proses penggabungan dua inti atom ringan (seperti hidrogen) menjadi inti yang lebih berat, melepaskan energi besar. Berbeda dengan fisi nuklir (pemecahan atom uranium), fusi tidak menghasilkan limbah radioaktif berbahaya.

Rumus Sederhana:

fusi nuklir

(D = Deuterium, T = Tritium, He = Helium, n = neutron)


Sejarah Awal Fusi Nuklir

1. 1920-an: Teori Einstein

  • Persamaan E = mc2  (1905) menjadi dasar pemahaman energi nuklir.
  • Arthur Eddington (1920) pertama kali mengusulkan fusi sebagai sumber energi bintang.

2. 1950-an: Proyek Rahasia dan Tokamak

  • Igor Tamm dan Andrei Sakharov (Rusia) menciptakan tokamak, reaktor berbentuk donat untuk memuat plasma panas.
  • Proyek Ivy Mike (AS, 1952): Uji coba bom hidrogen pertama (fusi tak terkendali).

3. 1985: Kolaborasi Global ITER

  • ITER (International Thermonuclear Experimental Reactor) didirikan untuk menciptakan fusi berkelanjutan. Proyek ini melibatkan 35 negara, termasuk Indonesia.

Referensi: Situs Resmi ITER


Manfaat Fusi Nuklir

  1. Energi Bersih & Ramah Lingkungan
    • Tidak menghasilkan emisi CO2 atau limbah radioaktif jangka panjang.
    • Bahan bakar utama (deuterium) bisa diekstrak dari air laut.
  2. Pasokan Energi Tak Terbatas
    • 1 gram deuterium-tritium setara dengan 8 ton minyak.
  3. Minim Risiko Kecelakaan
    • Reaksi fusi tidak bisa “meledak” seperti reaktor fisi.

Tantangan dan Dampak Negatif

  1. Teknologi Super Kompleks
    • Membutuhkan suhu 150 juta °C (10x lebih panas dari inti matahari).
    • Plasma panas sulit distabilkan.
  2. Biaya Tinggi
    • Proyek ITER menelan dana Rp300 triliun hingga 2025.
  3. Radiasi Neutron
    • Meski tidak sebahaya fisi, neutron berenergi tinggi bisa merusak material reaktor.
BACA JUGA:  Augmented Reality (AR) dalam Industri Ritel: Meningkatkan Pengalaman Belanja dengan Interaktivitas dan Personalisasi

Kisah Jackson Oswalt: Anak 12 Tahun yang Membuat Reaktor Fusi Mini

  • Tahun 2018: Jackson Oswalt (AS) menjadi orang termuda yang berhasil melakukan fusi nuklir di kamar tidurnya.
  • Cara Kerja:
    • Menggunakan fusor Farnsworth-Hirsch, alat sederhana yang mempercepat ion deuterium.
    • Biaya: Rp400 juta dari tabungan dan bantuan orang tua.
  • Prestasi: Berhasil menghasilkan neutron, bukti terjadinya reaksi fusi.
  • Risiko: Paparan radiasi dan sengatan listrik tinggi.

Referensi: Forbes: Jackson Oswalt’s Fusion Reactor


Tingkat Kesulitan Membuat Reaktor Fusi

Aspek Tingkat Kesulitan
Suhu & Tekanan Sangat Tinggi (plasma 150 juta °C)
Biaya Rp1–100 miliar (tergantung skala)
Keamanan Risiko radiasi dan listrik tinggi
Ketersediaan Bahan Deuterium mudah, tritium langka

Perkembangan Fusi Nuklir 2024–2025

2024: Terobosan Plasma Stabil

  • ITER: Uji coba plasma pertama sukses mempertahankan suhu 150 juta °C selama 100 detik.
  • Commonwealth Fusion Systems (CFS): Uji magnet superkonduktor generasi baru untuk efisiensi energi.

2025: Target “Break Even”

  • Break Even: Energi yang dihasilkan = energi yang dimasukkan.
  • Proyek SPARC (AS): Dikabarkan akan mencapai break even pada akhir 2025.
  • China (EAST): Menargetkan reaksi fusi berkelanjutan 1.000 detik.

Referensi: IAEA: Fusion Energy Updates 2024


Masa Depan Fusi Nuklir

  • 2050: Target komersialisasi energi fusi (prediksi Badan Energi Internasional).
  • Dampak Global: Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, menekan pemanasan global.

FAQ (Pertanyaan Umum)

  1. Apakah fusi nuklir aman untuk rumah?
    Tidak. Reaktor fusi skala besar hanya bisa dioperasikan di fasilitas khusus.
  2. Mengapa fusi nuklir belum digunakan?
    Teknologi masih dalam tahap eksperimen. Butuh waktu untuk efisiensi energi dan biaya produksi.
  3. Apa bedanya fusi dan fisi nuklir?
    Fusi menggabungkan atom, fisi memecah atom. Fusi lebih aman dan berlimpah bahan bakunya.
BACA JUGA:  Sejarah AI: Dari Teori ke Praktik dalam Perkembangan Teknologi

Kesimpulan

Fusi nuklir adalah harapan terbesar umat manusia untuk energi bersih abadi. Meski tantangannya besar, kemajuan 2024–2025 menunjukkan kita semakin dekat ke revolusi energi ini. Siapa tahu, suatu hari nanti, listrik dari fusi akan menerangi rumah kita!


Referensi Terpercaya:

  1. ITER: Proyek Fusi Nuklir Global
  2. IAEA: Fusion Energy
  3. Forbes: Jackson Oswalt
  4. U.S. Department of Energy: Fusion 2025

BACA JUGA Heboh Pergeseran Teknologi Baterai Biasa ke Solid-State Baterai Mobil Listrik: Masa Depan Baru EV?

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.