Drone dengan tenaga fuel cell

Akhirnya Drone 2023 Pakai Fuel Cell – Baterai Lama dan Pengisian Cepat

Waktu membaca: 2 menit

Loading

Pada acara Japan Drone Show, ada satu inovasi yang dipamerkan oleh salah satu stand drone. Stand ini milik ROBODEX, produsen drone Jepang yang berhasil memproduksi sebuah drone bertenaga fuel cell. Saya pernah menulis tentang fuel cell ini satahun yang lalu, pada tanggal 8 Mei 2022. “Drone Dengan Baterai Paling Lama Terbang dan Paling Cepat Pengisiannya“.

Acara Japan Drone Show ini diadakan di Makuhari Messe, Chiba. Sekitar 250 peserta pameran dengan 95% pesertanya dari Jepang dan sisanya dari Austria, China, Taiwan, dan Amerika.

Robodex adalah satu-satunya peserta yang memamerkan drone karya mereka yang bernama Aigis One, sebuah drone yang menggunakan hydrogen fuel cell.

Saat ini drone selalu ditenagai baterai lithium. Untuk sebuah drone multi rotor logistik jika menggunakan baterai lithium maka hanya bisa terbang selama rata-rata 30 menit. Padahal dibutuhkan terbang secara non-stop selama 2 jam. Inilah yang memicu perusahaan Robodex pada tahun 2019 untuk memulai pengembangan drone fuel cell menggunakan gas hidrogen.

Aigis One milik Robodex merupakan drone hidrogen fuel cell pertama. Mereka menargetkan sebuah drone multi rotor logistik yang bisa terbang lebih jauh.

Berikut spesifikasinya:

Dimensi diagonal: 1.528 mm.
Tinggi drone: 550 mm.
Berat drone maksimum: 15 kg.
Daya angkut: 5 kg.
Akurasi terbang diam: LiDAR + Vision Positioning.
Kecepatan maksimum: 35 km/jam.
Kekuatan melawan angin: 8 m/detik.
Lama terbang maksimum: 90 menit (1.5 jam).
Hydrogen fuel cell: PEMFC method 2400w tekanan tinggi.
Tabung gas: Aluminium + carbon.
Kapasitas tabung: 4,7 liter.

Pada bulan Oktober tahun 2021, Robodex mendapat pengesahan dari kementrian ekonomi, perdagangan dan industri Jepang untuk pemasangan tabung hidrogen bertekanan tinggi pada drone. Dan mereka juga mendapat ijin terbang sebagai drone hidrogen dari Japan Civil Aviation Bureau of the Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism.

BACA JUGA:  Pembagian Frekuensi Drone FPV 5.8 GHz (Race band, DJI, Walksnail, HDZero)

Inovasi ini menggabungkan antara sumber listrik yang dihasilkan oleh fuel cell dengan kapasitor yang dapat mengatasi aselerasi yang dibutuhkan oleh drone ketika terbang.

Keunggulan menggunakan baterai fuel cell selain pada kapasitas yang besar, juga pengisian yang cepat. Jika anda biasanya mengisi baterai lithium menggunakan adaptor yang ditancapkan ke listrik, maka baterai fuel cell ini pengisiannya tidak lagi menggunakan listrik. Melainan menggunakan gas hidrogen. Mengisi baterai menggunakan listrik tentunya tidak bisa secepat mengisi gas hidrogen yang dapat selesai dalam hitungan detik, kemudia baterai siap digunakan kembali. Dalam hal ini drone siap terbang kembali dalam hitungan detik pengisian baterainya.

Bagaimana Indonesia? China? Taiwan? Amerika?

Kita tunggu ide tiruannya.

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.